(1) Pemulihan cepat dari lokasi bencana tanpa pengamatan sudut mati
(2) Mengurangi intensitas tenaga kerja dan risiko operasional penyelidik
(3) Meningkatkan efisiensi investigasi darurat bencana geologi
Pada pukul 23:50 tanggal 6 Februari 2018, gempa bumi berkekuatan 6,5 terjadi di wilayah laut dekat Kabupaten Hualien, Taiwan (24°13′ LU —121°71′ BT). Kedalaman fokus adalah 11 km, dan seluruh Taiwan terkejut.
Gempa terjadi pada 3 Agustus 2014 di Ludian, Provinsi Yunnan. Fungsi pencitraan 3D yang cepat dari fotografi oblique UAV dapat memulihkan pemandangan bencana melalui gambar 3D, dan dapat mengamati area bencana target tanpa sudut mati dalam beberapa menit.
(1) Langsung melihat rumah dan jalan setelah bencana
(2) Kajian longsor pascabencana
Pada bulan Desember 2015, Biro Survei dan Pemetaan Informasi Geografis Nasional membangun 3D dari pemandangan nyata untuk pertama kalinya untuk mengetahui situasi bencana rumah dan jalan secara intuitif, yang memainkan peran penting dalam penyelamatan setelahnya.
Pada 12 Agustus 2015, terjadi kecelakaan tanah longsor mendadak di Kabupaten Shanyang, Provinsi Shaanxi, yang mengakibatkan puluhan orang meninggal. Tanah longsor membuat jalan tidak bisa dilalui. Fotografi oblique UAV memiliki keunggulan tersendiri di area ini. Karena model 3D, penyelamatan dan penggalian tanah longsor dapat dilakukan secara efisien.
Pada 12 Agustus 2015, ledakan Area Baru Tianjin Binhai mengejutkan seluruh negeri. Di area ledakan bahan kimia berbahaya skala besar, drone menjadi “penjelajah” paling efektif. Drone bukanlah "pencari jalan" sederhana, dan menyelesaikan tugas fotografi miring dari lokasi kecelakaan, dan dengan cepat menghasilkan model 3D yang realistis, yang memainkan peran penting dalam perintah pemulihan dan penyelamatan bencana tindak lanjut.
(1) Konstruksi terowongan jembatan
(2) Perencanaan kota
(3) Survei lokasi acara berskala besar
(4) Investigasi penyebaran pasukan musuh
(5) Simulasi militer virtual
(6) Penelitian dan Implementasi situasi medan perang 3D
(7) Space walk, dll.